Jember - Pj.Kades Glagawero panti Jember Abdul Wahid layak dapat apresiasi. Ia terkesan santun, tegas, dan lugas dalam menjalankan tugas-tugasnya di desa.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai amanat yang diemban, Ia selalu menggunakan berbagai pendekatan, langkah- langkah persuasif, baik kepada para tokoh masyarakat, pihak muspika, kepada para stafnya, dan jajarannya.
Selama menjabat sebagai Pj Kades Glagahwero Panti,Ia sudah banyak menjalankan program-program di Desa
"Kami melaksanakan program yang telah dirumuskan sesuai RKP hasil Musrenbang tahun 2020 , namun masih dalam penantian, karena anggaran nya belum ada , ya untuk keseharian cuman pelayanan saja" pungkas pria kelahiran Pebruari 1972 ini kepada wartawan media ini.
Banyak hal yang harus dihadapi Pria asal Desa Pakis ini, diantaranya perihal program kerjanya yang terhambat dengan anggaran.
Tidak hanya itu masalah yang menjadi beban bagi tokoh nomor wahid di Desa Glagahwero ini, perihal Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB )juga membuat dia seperti sangat terbebani akan tanggung jawab karena tingginya Nilai Jual Obyek Pajak ( NJOP ). " NJOPnya terlalu tinggi dan banyak Wajib Pajak ( WP )yang tidak ketemu," Ujar Pj Glagahwero Panti.
Dan masalah lain yang harus diperjuangkan Pj Kades Glagahwero ini adalah masalah yang berkaitan warga masyarakat Glagahwero khususnya para petani yang benar-benar mengeluh dan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kondisi pupuk yang begitu sulit untuk didapat.
" Para petani benar-benar kesulitan mendapat pupuk untuk membantu menyokong proses pertumbuhan tanamannya, oleh karenannya kami selaku Pj di Desa Glagahwero Panti, memohon dengan hormat dan sangat kepada DPRD Kabupaten Jember untuk segera bersuara memperjuangkan nasib para petani, agar para petani segera mendapatkan pupuk untuk kelangsungan hidup mereka." Ucap Wahid dihadapan media ini dengan nada tegas dan penuh harap.
Walaupun banyak kendala atau masalah yang harus dijadapi oleh Wahid dalam menjalankan program kerjanya, namun Ia tetap penuh semangat, optimis dan tetap terkesan empati dalam bertutur kata baik dengan stafnya maupun dengan warga masyarakat. Itulah yang membuat Ia selalu nampak aurora atmosfer kepemimpinan di wajahnya," selama jadi Pj Di Desa Glagahwero, kami jarang duduk di ruang kami ( kantornya ), kami selalu berbaur dan duduk bersama dengan para staf, jika ada rezeki ya selalu kita nikmati bersama." Kilah Pria asal Desa Pakis Kecamatan Panti ini, disela-sela menikmati Buah jeruk di ruangannya. (*)