Jember Kota -- Sejak beberapa hari menjelan Idul Fitri harga sejumlah komoditas cenderung naik. Tak Cuma itu, harga gas LPG 3 kg juga mengalami kenaikan. Harga dipasaran yang awalnya hanya 18 ribu, kini bisa 20 ribu, bahkan bisa sampai 25 ribu. Hal ini sebenarnya bententangan dengan ketentuan Pertamina, untuk wilayah Jember, HET LPG 3 kg adalah 18 ribu.
Padahal, sesuai informasi yang dihimpun media ini menjelaskan bahwa Hiswana Migas eks Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang) terus menjaga keamanan pasokan elpiji 3 Kg di Kabupaten Jember. Salah satunya dengan meminta tambahan alokasi harian sampai 100 persen untuk Kabupaten Jember.
"Hasilnya ada penambahan alokasi sampai 100 persen per hari di tingkat agen. Jadi kalau ada 5 DO (delivery order), berarti dapat tambahan 5 DO," ujar Ikbal Wilda Fradana yang merupakan Wakil Ketua Hiswana Migas Sekarkijang, Kamis (29/4/2021).
Deden Mochammad Idhani Unit Manager Pertamina Region Jatim Balinus mengatakan jumlah elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram yang disediakan khusus wilayah Jember mencapai 1,8 juta tabung. Sedangkan untuk mengantisipasi kenaikan harga, Pertamina mengeluarkan aturan tentang harga eceran tertinggi LPG 3 kilogram, yakni 18 ribu rupiah
Hal ini bertolak belakang dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan pantauan di beberapa toko, stok memang kosong, tapi ada toko yang menjual dengan harga 20 ribu. Selain itu laporan dari warga yang berada di kecamatan Gumukmas ada yang rela membeli dengan harga 25 ribu.
Seorang pedagang mengatakan, untuk pasokan sejak satu minggu sebelum lebaran memang dijatah, sekarang maksimal 5 tabung tidak bisa lebih katanya, dengan tidak mau disebut namanya.
Mahalnya LPG 3 kg juga ramai dibicarakan Grup FB Info Gumuk Mas. Keluh kesah mahalnya gas sudah menjadi tradisi dan menganggap wajar.
Nonik Miftahul Asiya menuliskan komentar bahwa itu udah tradisi tiap mau lebaran..gas elpiji udah langka mahal lagi..
Mariyani juga menulis betul sekali, bukan gumuk mas aja yang kesulitan tapi hampir menyeluruh...
Diungkapkan oleh seorang warga yang tidak mau disebut namanya, ia rela membeli dengan harga 25 ribu. "Ya meski agak mahal ya gimana lagi, karena butuh ya tetap saya beli, menurut saya sih wajar naik gak terlalu mahal" ungkap warga yang tidak mau disebut namanya tersebut.
Komoditas Cenderung Naik
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto melakukan sidak di dua pasar terbesar di Jember yakni Pasar Mangli dan Pasar Tanjung, Selasa (11/5/2021) mengatakan ada kenaikan harga komoditas namun masih dalam batas kewajaran.
”Ada kenaikan dikitlah, tapi wajar beberapa hari menjelang lebaran ada kenaikan wajarlah. Harga naik pengunjungnya juga naik dikitlah," katanya.
Terkait aktifitas perdagangan di pasar Hendy kemudian membandingkan kondisi pasar saat lebaran tahun lalu ketika awal-awal pandemi Covid-19. Aktifitas perdagangan di pasar tahun ini masih lebih baik.
”Tahun kemarin kan kita tidak boleh ke pasar, pasar tutup. Tahun ini kan di buka dengan melakukan standar prokes di Pasar Tanjung dan Pasar Mangli semua pakai masker, tidak ada kerumunan semua mengalir," katanya.
Harga-harga sejumlah komoditas yang mengalami kenaik antar lain, harga cabai merah. Harga tertinggi ada di Pasar Tanjung seharga Rp. 48.000/kg. Harga cabai merah terendah di Pasar Mangli Rp. 42.000/kg.
Untuk harga cabai rawit di Pasar Tanjung menyentuh harga Rp. 57.000/kg. Harga cabai rawit terendah di Pasar Mayang Rp. 47.000/kg.
Komoditas lainnya yang mulai merangkak naik adalah harga daging sapi dan ayam broiler. Harga daging sapi tertinggi di Pasar Tanjung Rp. 130.000/kg sedangkan terendah di Pasar Mayang Rp. 115.000/kg. Daging Ayam broiler harga tertinggi di Pasar Tanjung Rp. 35.000/kg, harga terendah di Pasar Mayang Rp. 33.000/kg.
Jenis sayuran yang mengalami kenaikan lainnya adalah wortel dan kentang. Harga wortel tertinggi di Pasar Tanjung Rp.8000/kg. Sedangkan kentang harga tertinggi Rp. 15.000/kg. Sedangkan harga-harga komoditas lainnya seperti beras, minyak goreng dan telur masih stabil. Harga beras jenis IR 64 tertinggi seharga Rp.12.000/kg. Harga telur tertinggi Rp. 24.000/kg di Pasar Mayang. Harga minyak goreng tertinggi Rp.15.000/kg. (PWJ/ton)