Ambulu -- Trisandi Apriana memperoleh 65 suara dalam pemilihan menjadi Ketua Umum Asskab PSSI kabupaten Jember periode kepengurusan 2021-2025. Anggota Dewan dari partai Demokrat ini terpilih setelah memperoleh suara terbanyak dalam acara Kongres Pemilihan Asosiasi PSSI Kabupaten Jember (2021-2025) yang digelar di taman rekreasi Niagara Water Park Ambulu, Minggu siang (23/05/2021).
Kongres yang rencananya dihadiri oleh 79 perwakilan klub sepak bola se kabupaten Jember, ternyata hadir 70 perwakilan. Menurut Wakil Ketua Assprov PSSI Jatim, Amir Burhanudin S.H. yang hadir menggantikan ketua, "Jumlah 70 tersebut sudah memenuhi syarat untuk melaksanakan Kongres pemilihan yang menurut statuta PSSI minimal 2/3 yang hadir, jadi pemilihan bisa dilaksanakan."
Hanya dua orang kandidat ketua yang bertarung memperebutkan jabatan ketua PSSI Jember yaitu Trisandi Apriana melawan Muhammad Ikhsan, sedangkan seorang kandidat ketua, Ardi Puji Prabowo mengundurkan diri.
Selanjutnya acara pemilihan dilakukan dengan sistem voting tertutup, pemilih memberi tanda centang atau contreng pada kertas suara dilakukan dalam bilik suara. Proses pencoblosan berlangsung dengan tertib, dan hasilnya Trisandi memperoleh hasil terbanyak yaitu 65 suara, sedangkan M. Ikhsan memperoleh 3 suara, dan 3 kartu dinyatakan tidak sah karena dicoblos semuanya.
Berdasar hasil perolehan suara ini, maka Trisandi Apriatna ditetapkan dan disahkan oleh panitia Kongres pemilihan menjadi Ketua Umum PSSI kabupaten Jember periode 2021-2025.
Selain menetapkan Trisandi sebagai Ketua Umum, dalam Kongres ini juga terpilih Feri Andriawan sebagai Wakil Ketua yang akan mendampingi Trisandi.
Sedangkan jabatan Komite Eksekutif yang berjumlah 5 orang terpilih, yaitu Denny Ariyanto, Adi Purnomo, Silva Dwi Lestari, Moch. Sahri, dan Zainul Arifin.
Usai acara Kongres, Trisandi Apriatna Ketua Umum PSSI (2021-2025) yang baru terpilih dan ditetapkan, kepada media mengatakan, "Alhamdulillah, dalam waktu cepat sesegara mungkin, saya bersama pengurus PSSI Jember yang baru akan segera bekerja ekstra untuk memperbaiki dan memajukan dunia sepak bola Jember. Wis wayahe mbenahi Sepak Bola Jember menjadi lebih berprestasi."
Terkait permasalahan dualisme kepengurusan Persid, Trisandi mengatakan, "Permasalahan Dualisme Persid menjadi agenda utama dan tugas pertama saya sebagai Ketua Asskab untuk menyelesaikannya."
Trisandi menjelaskan, dua kubu pengurus Persid yang saling klaim, memang mempunyai landasan hukum yang kuat. Diharapkan masing-kubu bisa berkoordinasi dengan Asskab dan Koni untuk berdikusi bersama-sama mencari solusi, demi kepentingan prestasi Persid, bukan kepentingan pribadi.
"Berbicara masalah prestasi, targetnya adalah Persid bisa masuk Liga 2. Caranya kedua belah pihak harus meleburkan diri, saling mengalah, supaya bisa diambil jalan tengah, dan keduanya harus menyatu. Mengenai landasan hukum mana yang dipakai, kita harus berdiskusi terlebih dulu,
Apabila nantinya kedua kubu masih saling ngotot, saling klaim atau menemukan jalan buntu, Asskab akan tetap memanggil, apabila tidak ada solusi atau jalan tengah, silahkan dari masing-masing pihak menempuh jalur hukum yang masih terbuka,
"Permasalahan Persid harus segera kita selesaikan. Kedepan kita harus menjadikan Persid luar biasa, tidak bisa kita tetap menjadikan Persid dua terus. Kalo begitu caranya, penontonnya juga bingung, mau dukung Persid yang mana? " Pungkas Trisandi. (*)
