Iklan

Menu Bawah

UNEJ Tolak Rencana Penghapusan Mata Kuliah Pancasila

Kamis, Mei 20, 2021 WIB

Prof. Bambang Soepeno menyampaikan materi

 

Jember Kota -- Tanpa Pancasila maka Indonesia dikhawatirkan bisa “modar” (mati-red). Peringatan keras ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prof. Bambang Soepeno, dalam kesempatan kuliah umum Pancasila secara daring dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila (19/5). 

 

Pernyataan Prof. Bambang Soepeno ini menanggapi adanya rencana menghapus mata pelajaran Pancasila dan mata kuliah Pancasila dari kurikulum pendidikan Indonesia. Kegiatan kuliah umum ini digelar oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter dan Ideologi Kebangsaan (P3KIK).  

 

Menurut Prof. Bambang Soepeno, hilangnya mata pelajaran dan mata kuliah Pancasila bakal berdampak pada pemahaman siswa dan mahasiswa akan Pancasila. Padahal generasi muda adalah pemegang tongkat estafet kepemimpinan. “Pancasila adalah dasar negara, fondasi bangsa, guidance sekaligus pemersatu Indonesia. Jika generasi muda tidak paham akan Pancasila maka akan dibawa kemana Indonesia di masa depan. Pancasila adalah corak bangsa Indonesia, nilai-nilainya berlaku secara universal yang mengikat bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama. Tanpa Pancasila maka Indonesia modar lah,” ujarnya serius.



Di lain sisi, Dekan FKIP ini memperingatkan guru dan pengajar Pancasila agar membenahi pengajaran Pancasila kepada anak didiknya. “Selama ini pengajaran Pancasila masih tekstual sekali, perlu pembumian Pancasila agar anak didik kita tidak hanya diberi materi Pancasila namun juga diajak berpikir dan menganalisa bagaimana Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang lebih penting adalah contoh nyata bagaimana kita semua mempraktekkan nilai-nilai Pancasila tersebut,” imbuh Prof. Bambang Soepeno yang juga Ketua Satuan Tugas Pembumian Pancasila di Universitas Jember.

 

 

Linda Dwi Eriyanti, pemateri kedua 

 

Pembicara kedua, Linda Dwi Eriyanti mendukung penuh pendapat Prof. Bambang Soepeno. Menurutnya Pancasila adalah perjanjian luhur bangsa, oleh karena itu siapa pun penerus Indonesia wajib mempertahankan Pancasila. “Pancasila wajib diajarkan, tidak bisa ditawar! Pancasila adalah kristalisasi norma dan nilai semua budaya di nusantara yang sudah terbukti mampu mempersatukan Indonesia. Oleh karena itu pengajaran Pancasila dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi menjadi cara membangun disiplin diri bersama agar kita paham dan terus mempraktekkan nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya. 

 

Ketua LP3M UNEJ, Prof. Bambang Soedjanarko membuka kegiatan


Sementara itu, Ketua LP3M, Prof. Bambang Soedjanarko, menuturkan pemilihan tema kuliah kali ini “Pancasila Hilang : Indonesia Modar” memang terasa sangar, tapi sengaja dipilih dalam rangka menggugah kesadaran semua pihak betapa pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Kegiatan kuliah daring Pancasila diikuti oleh semua mahasiswa Universitas Jember yang tengah menempuh mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, mereka tergabung dalam 95 kelas.    
 


“LP3M Universitas Jember melalui P3KIK terus menggelorakan dan membumikan nilai-nilai Pancasila. Dan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional serta Hari Lahir Pancasila tahun ini kami sudah mempersiapkan serangkaian kegiatan, selain kuliah umum juga mengadakan lomba poster Hari Lahir Pancasila untuk mahasiswa dan kalangan umum,” tutur Prof. Bambang Soedjanarko. (ton)

Komentar

Tampilkan

  • UNEJ Tolak Rencana Penghapusan Mata Kuliah Pancasila
  • 0

Terkini

Topik Populer

Advertisement

close