Puger -- Muspika Kecamatan Puger bagikan bantuan 300 paket sembako secara simbolis kepada perwakilan ibu dan balita dari 12 desa di kecamatan Puger, Senin (02/08/2021).
Pelaksanaan pendistribusian Bantuan Sembako OPD Kecamatan Puger dalam rangka penurunan AKI, AKB, Stunting, Mitigasi Kebencanaan dan Penanganan Pandemi Covid-19 digelar secara simbolis di halaman kantor PKK Kecamatan Puger.
"Pendistribusian bantuan ini merupakan tindak lanjut mengawal program prioritas Bapak Bupati Jember untuk mengurangi dan menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Stunting di Kabupaten Jember," kata Plt Camat Puger, Drs Mohammad Winardi SH dalam sambutannya.
Winardi juga berpesan, untuk mensukseskan program Bupati Jember tersebut agar para ibu rajin dan rutin ke posyandu, membawa peralatan sendiri di masa pandwmi ini, serta memperhatikan pertumbuhan perkembangan anak seperti pola asuh dan pola makan.
Usai acara kepada kabarejember.com, Winardi mengatakan, untuk penunjang dalam program ini, Alhamdulillah Bapak Bupati memberikan dukungan anggaran di pos-pos anggaran Kecamatan 2021 berupa bantuan tambahan makanan atau berupa bantuan sembako.
"Situasi pendemi semakin tidak menentu, memang sudah tepat kalau bentuk bantuannya berupa sembako, karena di satu sisi mungkin kegiatan ekonomi menurun sehingga Pemerintah hadir dalam bentuk bantuan ini sangat tepat, minimal dapat sedikit membantu," ujar Winardi.
"Sebanyak 300 paket sembako kami bagikan secara simbolis, karena situasi Covid, untuk menghindari kerumunan. Model Pendistribusiannya nanti akan dilakukan door to door menyebar ke 12 desa," katanya.
Winardi berharap program ini akan berkelanjutan karena merupakan program unggulan atau target penanggulangan AKI, AKB dan Stunting tingkat Kabupaten.
"Kami mungkin dalam mengedesk di rencana anggaran 2022 juga akan kami masukkan, karena memang bantuan ini tidak bisa sekali, tetapi harus berkelanjutan," ujarnya.
Winardi menerangkan, untuk menekan angka Covid dan khusus stunting, Muspika Puger juga memberikan penyuluhan-penyuluhan bersama dinas lintas sektoral terkait, baik itu Puskesmas, kader-kader posyandu yang mempunyai disiplin ilmu terhadap masalah penanggulangan stunting. (*)