Jember, Biasanya peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau Agustusan lekat dengan lomba seperti balap karung, makan kerupuk atau panjat pinang. Namun beda dengan anak-anak muda RW 17 Lingkungan Gumuk Kerang Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang tergabung dalam Karang Taruna Nawasena, mereka menggelar lomba membuat poster dan cipta lagu menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Hari Minggu sore itu (11/8) puluhan muda mudi asyik dengan gawai-nya masing-masing. Mereka beradu kreativitas membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi AI yang bisa diunduh dan digunakan secara gratis. Dan hasilnya pun tak kalah dengan desainer profesional. Beragam poster mengenai peringatan Kemerdekaan RI ke 79 dengan aneka tema muncul dari ide segar dan kreatif anak muda yang tinggal di bilangan Jalan Bangka dan Jalan Belitung Jember ini.
Seperti yang dibikin oleh Khalfani Addakhil, posternya menggambarkan pelajar yang berjalan ke sekolah melewati jalanan becek dan rusak. Walau harus menapaki jalanan terjal, mereka semua mantap melangkah ke satu arah. Tak lupa kibaran sang merah putih menghiasi posternya sebagai penyemangat dan tanda cinta tanah air, Indonesia.
“Tadi yang terlintas di benak saya adalah fakta masih ada kawan-kawan yang untuk ke sekolah saja memerlukan perjuangan karena kendala jalan atau fasilitas yang memprihatinkan. Namun halangan dan rintangan tadi tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu,” ujar pelajar SMPN 3 Jember yang akrab dipanggil Agil ini menjelaskan konsep posternya.
Beda lagi dengan Alfarizki Satria yang membuat poster tentang kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan RI. Satria, begitu biasanya dipanggil, yang tinggal di RT 06 ini menangkap fenomena yang kini tengah ramai dibicarakan warga +62, yakni _Sound Horeg_. Posternya menggambarkan sebuah pesta kemeriahan perayaan dengan menggunakan alat pengeras suara yang jumlahnya banyak atau _Sound Horeg_.
Rupanya dunia remaja Gen Z yang lekat dengan gim juga mewarnai poster karya anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna Nawasena. Buktinya beberapa peserta menggamarkan sosok pahlawan dan pejuang yang ada dalam poster mereka seperti _icon_ dalam salah satu gim populer yang digemari anak muda, yakni gim pertempuran PlayerUnkown’s Battle Ground atau PUBG.
Menurut juri sekaligus pembina Karang Taruna Nawasena, Didik Suharijadi, ide lomba membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi AI berawal dari obrolan diantara anak muda yang tahun ini menjadi motor utama untuk menggelar rangkaian acara peringatan HUT Kemerdekaan RI di RW 17. Maka terlintas ide untuk membuat lomba yang beda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Mereka anak-anak Gen Z yang akrab dengan kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi, salah satunya AI. Maka mengapa tidak kita coba wadahi saja dengan lomba membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi AI. Dan hasilnya ternyata di luar dugaan saya, padahal mereka hanya sekali saja mengikuti briefing pengenalan aplikasi AI. Ini bukti mereka kreatif dan jika diarahkan maka hasilnya juga positif,” ungkap Didik Suharijadi.
Dalam lomba kali ini para peserta menggunakan aplikasi AI yakni Dalle-4 dalam membuat poster, dan SUNO AI untuk menciptakan lagu. Setiap peserta diberi waktu satu jam untuk menyelesaikan tugasnya. Peserta ditantang memasukkan dan merangkai kata kunci yang tepat dalam aplikasi AI di HP untuk menghasilkan poster dan lagu yang menarik.
Sementara itu Ketua RW 17, Soetriono, mengapresiasi ide dan lomba membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi AI yang digagas anak muda di kampungnya. Menurutnya lomba ini bisa menggugah semangat dan kreativitas Gen Z sekaligus menjadi wahana literasi digital yang efektif dan tidak terkesan menggurui.
“Setahu saya lomba membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi AI ini mungkin kali pertama diadakan, bahkan untuk di level Jawa Timur. Dengan lomba semacam ini anak-anak muda mendapatkan kesempatan mengembangkan ide kreatifnya, sekaligus menyalurkan kemampuan mereka ke arah yang positif,” jelas Soetriono yang juga guru besar di Universitas Jember ini. (ton)