Iklan

Menu Bawah

Pers Kampus, Media massa VS Media Pribadi

Minggu, September 01, 2024 WIB

 


Oleh Kalbar Zulkarnain*


Hari ini kita semua bisa menyampaikan Berita. Baik good news apalagi bad news. 


Kalau dulu mau membuat tulisan Opini atau berita liputan nggak semua orang bisa. Harus punya media, jadi wartawan media, atau bersifat kontributif. 


Sekarang sudah berbeda. Semua orang punya Media nya sendiri-sendiri. Semua orang punya pembacanya sendiri. 


Besar sedikit jangkauan pembacanya tergantung banyak atau sedikit nya Follower dan Daya Viralitasnya. 


Makin viral, makin banyak yang koment, makin banyak yang Baca media kita. Inilah Real Citizen Jurnalisme. 



Gagasan Citizen Jurnalisme


Gagasan yang sudah sejak lama dan sering menjadi bahan diskusi diantara teman-teman Persma. Gagasan itu kini jadi kenyataan. 


Apa itu Citizen Jurnalisme? Apa dampaknya bagi masyarakat? Siapa saja yang mendapatkan keuntungan? 




Mari kita bedah sedikit.

Publik tau bagaimana memanfaatkan Media Sosial. Publik juga tau cara merespon nya. Dan ini sudah jauh-jauh hari di prediksi bakal terjadi. 


Dimana setiap Orang akan memiliki medianya sendiri. Bebas menyampaikan berita apapun. Dari Angle manapun yang menurut mereka menarik. 


Fakta ini sangat berbeda dengan situasi yang dihadapi Media Massa besar. Berita-berita yang keluar sudah melalui Screening dari Redaksi. 


Tentu saja harus berdasarkan Kemauan Pemilik dan Redaksi media tersebut. Apalagi media itu bersifat Mainstream. Akan sangat rumit lagi.


Dampaknya bagi masyarakat


Pertama, Publik bebas membuat Berita, bebas mengambil angle yang hendak disampaikan. Bebas pula menyebarluaskan. 


Kedua, publik pembaca, juga bebas menafsirkan. Bebas pula berkomentar. Bebas pula menelan mentah-mentah.


Ketiga, Iklan atau Promosi Bisnis apapun akan lebih mudah. Lebih murah. Siapa yang memiliki Banyak Pengikut di akun medianya, bisa dipastikan banyak pembacanya, banyak pembelinya. 


Keempat, distribusi pendapatan dari Iklan lebih merata. Tidak lagi di monopoli oleh Media-media Besar. 


Kelima, Publik "bebas" (dalam tanda kutip) memilih dalam Pemilu. Tergantung berapa banyak Media-media Privat yang dipakai. Atau diistilahkan Buzzerp. 


Kondisi ini sangat menguntungkan bagi politisi busuk yang ingin terpilih dalam jabatan Publik. 


Pola pikir Pemilih juga akan makin terfragmentasi dengan distorsi informasi yang ada. 


Peran Media Kampus


Media kampus saat ini memiliki peran strategis. Pasar pembaca yang luas, yaitu kalangan Mahasiswa dan Civitas Akademika seluruhnya. Bahkan bisa lebih luas lagi. 


Buatlah media dan bacaan yang mencerdaskan. Sesuai kaidah jurnalisme investigatif dan naratif produktif. 


Ajak pembaca berpikir kritis. Dan ciptakan peluang-peluang baru. Dari situ pembaca akan mendapatkan manfaat yang Besar. 


*Penulis adalah alumni Pers Kampus LPME Ecpose Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Jember

Komentar

Tampilkan

  • Pers Kampus, Media massa VS Media Pribadi
  • 0

Terkini

Topik Populer

Advertisement

close